Nama : Nadya Gayatri Erlangga
NPM : 57414762
Kelas : 1IA17
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
1NPM : 57414762
Kelas : 1IA17
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
(Manusia dan Kebudayaan)
·
Pengertian
Manusia
Manusia dapat dipandang dari
beberapa segi ilmu dan tentunya mempunyai peranan yang unik dalam dunia
ini.Pendefinisian manusia adalah sebagai berikut :
A. Dalam ilmu eksakta ,Contohnya :
1.(Ilmu kimia): Dalam ilmu eksakata, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia.
2.(Ilmu Fisika): Manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi.
3.(Ilmu Biologi): Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golngan mamalia.
Selain itu dalam ilmu social juga manusia mempunyai pendefinisian yang tak kalah,yaitu:
4.(Ilmu Ekonomi): Dalam ilmu-ilmu social,manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan,sering disebut homo economicus.
5.(Ilmu Sosiologi):Manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri.
6.(Ilmu Politik):Mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
7.(Ilmu Filsafat):Mahluk yang berbudaya sering disebut homo-humanus.
A. Dalam ilmu eksakta ,Contohnya :
1.(Ilmu kimia): Dalam ilmu eksakata, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia.
2.(Ilmu Fisika): Manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi.
3.(Ilmu Biologi): Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golngan mamalia.
Selain itu dalam ilmu social juga manusia mempunyai pendefinisian yang tak kalah,yaitu:
4.(Ilmu Ekonomi): Dalam ilmu-ilmu social,manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan,sering disebut homo economicus.
5.(Ilmu Sosiologi):Manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri.
6.(Ilmu Politik):Mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
7.(Ilmu Filsafat):Mahluk yang berbudaya sering disebut homo-humanus.
·
Unsur – Unsur yang
Membentuk Manusia
Ada dua pandangan yang akan kita
jadikan acuan dalam menjelaskan unsure unsure yang membangun manusia
1. Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling terkait ,yaitu :
a. Jasad , yaitu : Badan kasar manusia yang nampak pada luarnya ,dapat diraba dan difoto ,dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat , yaitu : mengandung unsure hidup ,yang ditandai dengan gerak
c. Ruh ,yaitu : bimbingan dari pimpinan tuhan ,daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran ,serta mempunyai kemampuan mencipta yang bersifat konseptional yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d. nafas ,yaitu : dalam pengertian diri atau pengakuan ,yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia sebagai satu kepribadian yangmengandung 3 unsur ,yaitu :
a. ID ,yaitu struktur kepribadian yang sangat primitive
b. EGO merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan
id ,seringkali disebut sebagai kepribafian ekskutif karena peranannya dalam
menghubungkan energi idkedalam saluran social yang dapatdimengerti oleh
orang lain .
c. SUPEREGO,merupakan struktur kepribadian yang paling akhir kira kira muncul pada usia 5 tahun,,,superego terbentuk dari lingkunagan eksternal
1. Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling terkait ,yaitu :
a. Jasad , yaitu : Badan kasar manusia yang nampak pada luarnya ,dapat diraba dan difoto ,dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat , yaitu : mengandung unsure hidup ,yang ditandai dengan gerak
c. Ruh ,yaitu : bimbingan dari pimpinan tuhan ,daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran ,serta mempunyai kemampuan mencipta yang bersifat konseptional yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d. nafas ,yaitu : dalam pengertian diri atau pengakuan ,yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia sebagai satu kepribadian yangmengandung 3 unsur ,yaitu :
a. ID ,yaitu struktur kepribadian yang sangat primitive
b. EGO merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan
id ,seringkali disebut sebagai kepribafian ekskutif karena peranannya dalam
menghubungkan energi idkedalam saluran social yang dapatdimengerti oleh
orang lain .
c. SUPEREGO,merupakan struktur kepribadian yang paling akhir kira kira muncul pada usia 5 tahun,,,superego terbentuk dari lingkunagan eksternal
·
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan,kesenian, moral,hukmum, adatistiadat dan
kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai masyarakat.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli,dan sarjana sarjanabidang social di seluruh dunia
SELO SUMARJAN DAN SOELAEMA SOEMARDI
Merumuskan Kebudayaan sebagai semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.
KOENTJARANINGRAT
Keseluruan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L KROBER dan C.KLUCKHON
Kebudayaan adalah menifstasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A.VAN Peursen
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli,dan sarjana sarjanabidang social di seluruh dunia
SELO SUMARJAN DAN SOELAEMA SOEMARDI
Merumuskan Kebudayaan sebagai semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.
KOENTJARANINGRAT
Keseluruan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L KROBER dan C.KLUCKHON
Kebudayaan adalah menifstasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A.VAN Peursen
Kebudayaan adalah sebagai
manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang-orang
berlainan dengan hewa-hewa, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam,
melainkan selalu mengubah alam.
KROEBER DAN KLUKHON
KROEBER DAN KLUKHON
Kebudayaan terdiri atas berbagai
pola,bertngkah laku mantap,pikiran,perasan dan reaksi yang diperoleh dan terutama
diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapainya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia
Sistem Nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci:
1. Sistem Ideologi: meliputi etika norma,adapt istiadat,peraturan hokum yang berfungsi sebagai pengarahan
2. Sistem sosial: meliputi hubungan dan kegiatan social dalam masyarakat
3. Sistem teknologi: meliputi segala perhatian serta penggunanya
Sistem Nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci:
1. Sistem Ideologi: meliputi etika norma,adapt istiadat,peraturan hokum yang berfungsi sebagai pengarahan
2. Sistem sosial: meliputi hubungan dan kegiatan social dalam masyarakat
3. Sistem teknologi: meliputi segala perhatian serta penggunanya
·
Unsur – Unsur dari Kebudayaan
1. Menurut Melville J.Herkovits kebudayaan terdiri dari 4
unsur yaitu :
– Alat Teknologi,sebagai alat dan perlengkapan hidup.
– Sistem Ekonomi
– Keluarga
-dan Kekuatan Politik
2. Menurut Brownislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari:
– Sistem Norma,memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat untuk menyesuakan diri dengan Lingkungannya.
-Organisasi Ekonomi.
-Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidik.
– dan Organisasi kekuatan.
3. Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan Universal,Yaitu :
– Sistem Religi,Manusia sebagai homo religious.Diatas kekuatan diri manusia terdapat kekuatan lain yang lebih besar,hinggalahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
-Sistem Organisasi Kemasyarakatan,disusun agar manusia saling bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
-Sistem Pengetahuan ,manusia sebagai .Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri orang lain dan buku.manusianya disebut Homo Sapiens
-Sistem MataPencaharian Hidup dan Sistem ,manusia sebagai homo economicus menjadikan taraf hidup manusia terus meningkat.
-Sistem Teknologi dan Peralatan ,dengan alat ciptaan manusia lebih mampu dari pada binatang.manusianya disebut Homo Faber
-Bahasa atau ,mulanya bahasa Indonesia berbentuk tanda /kode yang sempurnakan dalam bentu lisan dan tulisan.manusianya disebut Homo Languanges
– Kesenian Setelah kebutuhan fisik dibutuhkan kebutuhan psikis karena manusia perlu pandangan mata indah,suara merdu.pada saat itu manusianya disebut Homo Austitecus
– Alat Teknologi,sebagai alat dan perlengkapan hidup.
– Sistem Ekonomi
– Keluarga
-dan Kekuatan Politik
2. Menurut Brownislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari:
– Sistem Norma,memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat untuk menyesuakan diri dengan Lingkungannya.
-Organisasi Ekonomi.
-Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidik.
– dan Organisasi kekuatan.
3. Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan Universal,Yaitu :
– Sistem Religi,Manusia sebagai homo religious.Diatas kekuatan diri manusia terdapat kekuatan lain yang lebih besar,hinggalahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
-Sistem Organisasi Kemasyarakatan,disusun agar manusia saling bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
-Sistem Pengetahuan ,manusia sebagai .Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri orang lain dan buku.manusianya disebut Homo Sapiens
-Sistem MataPencaharian Hidup dan Sistem ,manusia sebagai homo economicus menjadikan taraf hidup manusia terus meningkat.
-Sistem Teknologi dan Peralatan ,dengan alat ciptaan manusia lebih mampu dari pada binatang.manusianya disebut Homo Faber
-Bahasa atau ,mulanya bahasa Indonesia berbentuk tanda /kode yang sempurnakan dalam bentu lisan dan tulisan.manusianya disebut Homo Languanges
– Kesenian Setelah kebutuhan fisik dibutuhkan kebutuhan psikis karena manusia perlu pandangan mata indah,suara merdu.pada saat itu manusianya disebut Homo Austitecus
·
Hubungan antara
Manusia, Kebudayaan dan Masyarakat Dalam hal membahas tentang
hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebuayaan ketiganya saling berhubungan
satu sama lain . Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan dengan kebudayaan. Mc Iver pakar sosiologi politik pernah
mengatakan:”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring yang
dirajutnya sendiri”. Jaring – jaring itu adalah kebudayaan. Mc Iver ingin
mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat tetapi
pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa manusia
untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”. Kebudayaan bahkan
bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam
dalam kepribadian individu . Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan
pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur
paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu
konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk
(nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah
kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur
perilaku manusia di dalam masyarakat.
Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat, sehingga sampai sekarang sebahagian sosiolog dan antropolog masih menganut faham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku manusia dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun kemudian Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini disebabkan karena bangsa Korea (selatan) memiliki nilai – nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana.
Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.
Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat, sehingga sampai sekarang sebahagian sosiolog dan antropolog masih menganut faham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku manusia dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun kemudian Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini disebabkan karena bangsa Korea (selatan) memiliki nilai – nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana.
Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.
·
Kebudayaan dan Agama
Kebudayaan
dikenal karena adanya hasil-hasil atau unsur-unsurnya. Unsur-unsur kebudayaan
terus menerus bertambah seiring dengan perkembangan hidup dan kehidupan.
Manusia mengembangkan kebudayaan; kebudayaan berkembang karena manusia. Manusia
disebut makhluk yang berbudaya, jika ia mampu hidup dalam atau sesuai budayanya.
Sebagian makhluk berbudaya, bukan saja bermakna mempertahankan nilai-nilai
budaya masa lalu atau warisan nenek moyangnya; melainkan termasuk mengembangkan
(hasil-hasil) kebudayaan.
Di
samping kerangka besar kebudayaan, manusia pada komunitasnya, dalam
interaksinya mempunyai norma, nilai, serta kebiasaan turun temurun yang disebut
tradisi. Tradisi biasanya dipertahankan apa adanya; namun kadangkala mengalami
sedikit modifikasi akibat pengaruh luar ke dalam komunitas yang menjalankan
tradisi tersebut. Misalnya pengaruh agama-agama ke dalam komunitas budaya (dan
tradisi) tertentu; banyak unsur-unsur kebudayaan (misalnya puisi-puisi, bahasa,
nyanyian, tarian, seni lukis dan ukir) di isi formula keagamaan sehingga
menghasilkan paduan atau sinkretis antara agama dan kebudayaan.
Kebudayaan
dan berbudaya, sesuai dengan pengertiannya, tidak pernah berubah; yang
mengalami perubahan dan perkembangan adalah hasil-hasil atau unsur-unsur
kebudayaan. Namun, ada kecenderungan dalam masyarakat yang memahami bahwa hasil-hasil
dan unsur-unsur budaya dapat berdampak pada perubahan kebudayaan.
Perbedaan antara agama dan budaya
tersebut menghasilkan hubungan antara iman-agama dan kebudayaan. Sehingga
memunculkan hubungan (bukan hubungan yang saling mengisi dan membangun)
antara agama dan budaya. Akibatnya, ada beberapa sikap hubungan antara
Agama dan Kebudayaan, yaitu:
1. Sikap Radikal: Agama menentang Kebudayaan. Ini merupakan
sikap radikal dan ekslusif, menekankan pertantangan antara Agama dan
Kebudayaan. Menurut pandangan ini, semua sikon masyarakat berlawanan dengan
keinginan dan kehendak Agama. Oleh sebab itu, manusia harus memilih Agama
atau Kebudayaan, karena seseorang tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Dengan demikian, semua praktek dalam unsur-unsur kebudayaan harus ditolak
ketika menjadi umat beragama.
2. Sikap Akomodasi: Agama Milik Kebudayaan. Sikap ini
menunjukkan keselarasan antara Agama dan kebudayaan.
3. Sikap Perpaduan: Agama di atas Kebudayaan. Sikap ini
menunjukkan adanya suatu keterikatan antara Agama dan kebudayaan. Hidup dan
kehidupan manusia harus terarah pada tujuan ilahi dan insani; manusia harus
mempunyai dua tujuan sekaligus.
4. Sikap Pambaharuan: Agama Memperbaharui Kebudayaan. Sikap ini
menunjukkan bahwa Agama harus memperbaharui masyarakat dan segala sesuatu yang
bertalian di dalamnya. Hal itu bukan bermakna memperbaiki dan membuat
pengertian kebudayaan yang baru; melainkan memperbaharui hasil kebudayaan. Oleh
sebab itu, jika umat beragama mau mempraktekkan unsur-unsur budaya, maka
perlu memperbaikinya agar tidak bertantangan ajaran-ajaran Agama. Karena
perkembangan dan kemajuan masyarakat, maka setiap saat muncul hasil-hasil
kebudayaan yang baru. Oleh sebab itu, upaya pembaharuan kebudayaan harus terus
menerus. Dalam arti, jika masyarakat lokal mendapat pengaruh hasil kebudayaan
dari luar komunitasnya, maka mereka wajib melakukan pembaharuan agar dapat
diterima, cocok, dan tepat ketika mengfungsikan atau menggunakannya.
Karena adanya aneka ragam bentuk
hubungan Agama dan Kebudayaan tersebut, maka solusi terbaik adalah perlu
pertimbangan – pengambilan keputusan etis-teologis (sesuai ajaran agama). Dan
untuk mencapai hal tersebut tidak mudah.
2
(Manusia dan Cinta Kasih)
(Manusia dan Cinta Kasih)
·
Makna Kasih
Sayang
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta,
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat
dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama,
antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain,
bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
- Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan
ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam
member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu
menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab,
perhatian, dan pengenalan.
- Sarlito W. Sarwono mengemukakan
bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan
kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada
jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang.
Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika
salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau
dapat disebut bukan cinta.
- Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
·
Makna Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan
berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun
bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.
Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
·
Makna Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja yang
berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam
perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan
dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada
Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai
perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat
pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni
sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam
terciptanya kehidupan yang lebih indah.
·
Makna Belas
Kasih
Belas
kasih(composian)adalah kebijakan satu diamana kapasitas emosional empati dan
simpati untuk penderitaan orang lain di anggap sebagai bagian dari cinta itu
sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme dasar
ke tertinggi prinsip-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
Adanya aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuntitatif, seperti individu
belas kasih yang sering di beri milik kedalaman, kekuatan atau gairah. Lebih
kuat dari empati, merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk
meringankan penderitaan orang lain. Hal ini sering, meskipun tidak pasti,
komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial. Dalam
etika istilah, berbagai ungkapkan bahwa usia yang disebut Golden Rule mewujudkan
oleh implikasi prinsip kasih sayang untuk orang lain apa yang anda ingin mereka
lakukan untuk anda.
·
Macam – Macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni
Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di
uraikan sebagai berikut :
1.
Cinta
Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self
love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan
egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga
kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai
positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi
harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2.
Cinta
Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan
(agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan
dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan
perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu
membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari
hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan
perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya
manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah
merupakan suatu kewajiban.
3.
Cinta
Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual
(sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias
memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu
tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari
dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan
keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak
didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang
ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir
dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke
tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang
ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
4.
Cinta
Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang
paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri.
Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara
anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang
ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5.
Cinta
terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
6.
Cinta
terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik
dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
3
(Hubungan Manusia dan Keindahan)
(Hubungan Manusia dan Keindahan)
·
Makna Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi
tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah,artinya
bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran.
Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada
prinsipnya tidak indah. Keindahan bersifat
universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu,
tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai
sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan
segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan
diterjemahkan dari kata “bellum” Akar
katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan.
Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Dalam arti luas
meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti
estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan
hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas
keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna. Sesungguhnya keindahan
itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam.
Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang
dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan
pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita
pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut
adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry),
keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast). Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah
kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan
(balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet
Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk
yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad
pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut
luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam
arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan
2. Keindahan dalam
arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan
segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam
arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan
identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2
nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik
yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik
yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari
sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori
estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art”
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri.
2. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan
itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang
subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila
terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang
menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada
keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini
biasanya disebut sebagai hukum keindahan
·
Makna Renungan
Renungan berasal dari kata
renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung.
Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang
direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang
direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
·
Makna
Keserasian
Keserasian berasal dari kata
serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata
cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan
seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu
tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir
berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal.
·
Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata
halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa),
beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam
pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu
sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi,
bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena
itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa
mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
·
Perbedaan Keindahan Subjektif dan Objektif
Ada
dua teori tentang keindahan , yaitu yang bersifat subyektif dan obyektif.
- Keindahan subyektif ialah keindahan yang
ada pada mata yang memandang
- Keindahan obyektif ialah menempatkan keindahan
pada benda yang dilihat
Dari pandangan tersebut dapat di katakana
bahwa estetika memiliki dua teori.
secara lebih sederhana teori estetika subyektif ialah menekankan pada penganalisaan seseorang. Maksudnya Teori ini menyatakan bahwa nilai adalah sepenuhnya tergantung pada pengalaman manusia mengenai nilai itu,
sedangkan estetika obyektif merupakan teori yang menekankan pada penganalisaan benda seni atau karya yang sudah ada. pada pokoknya berpendapat bahwa nilai-nilai merupakan unsur-unsur yang tersatupadukan, obyektif dan aktif dari realita metafisis.
secara lebih sederhana teori estetika subyektif ialah menekankan pada penganalisaan seseorang. Maksudnya Teori ini menyatakan bahwa nilai adalah sepenuhnya tergantung pada pengalaman manusia mengenai nilai itu,
sedangkan estetika obyektif merupakan teori yang menekankan pada penganalisaan benda seni atau karya yang sudah ada. pada pokoknya berpendapat bahwa nilai-nilai merupakan unsur-unsur yang tersatupadukan, obyektif dan aktif dari realita metafisis.
·
Faktor - Faktor Pendukung Seseorang
Menciptakan Keindahan
Keindahan itu pada dasamya adalah
alamiah. Alam ciptaan Tuhan. lni berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan.
Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis
melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenamya, justru tidak indah. Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman
menciptakan keindahan.
1) Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat
istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan
sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan,
misalnya kawin paksa.
2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan
nilai kcmanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat
diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi
kebutuhan seksual.
Sebagai contoh ialah karya seni
berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul “Bersatulah
Pelacur-pelacur Kota Jakarta”. Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para
pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi
revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
3) penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia
itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa.
serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
Keadaan demikian ini tidak mempunyai
daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan,
dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak
bermanfaat bagi kemanusiaan.
4) Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui
keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.
Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat
meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tinian terhadap ciptaan
Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan
seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena
itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita
cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar